SDN Denanyar Jombang Dibobol Maling, Terekam CCTV Pelaku Tidak Pakai Baju

Rekaman CCTV yang menayangkan pelaku kasus pencurian di SDN Denanyar I, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Jombang | beritasergap.com – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Denanyar I, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dibobol maling.

Aksi pencurian tersebut terekam CCTV alias kamera pengintai yang terpasang di sekolah.

Dalam rekaman CCTV, tampak pria masuk ke ruangan sekolah. Mereka terlihat mencari sesuatu yang hendak dibawa kabur.

Kepala SDN Denanyar I, N Komala Yuniarsih mengatakan, pembobolan itu diketahui oleh penjaga sekolah yang sedang berkeliling, dan bersih-bersih karena siswa akan kembali masuk sekolah.

“Saya tahunya dari penjaga yang memberi kabar ruang perpustakaan yang difungsikan untuk tempat ibadah kebobolan,” katanya. Kamis (14/3/2024).

Usai melakukan pengecekan CCTV, pihaknya mengetahui barang elektronik di sekolahnya raib pada Selasa 12 Maret 2024 sore.

“Penjaga mendapati sound system yang ada di dalam perpustakaan yang sekarang dijadikan ruang ibadah, sudah hilang. Tidak diambil semua, hanya diambil mesinnya saja, sama amplifiernya,” ujarnya.

Ia pun mengaku pada Rabu 13 Maret 2024 pagi, baru melakukan pengecekan CCTV. Dari situ diketahui, bahwa ada orang tak dikenal masuk ke sekolah pada Sabtu 9 Maret 2024, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

“Maling masuk melalui jendela perpustakaan yang sudah rusak. Jendela rapuh itu ditutup menggunakan bekas papan tulis. Untuk menuju jendela, maling naik menggunakan meja yang biasa dipakai siswa olahraga,” tuturnya.

Komala dan seluruh guru mengaku tak tahu, siapa orang yang terekam CCTV tersebut.

“Orangnya tidak pakai baju, hanya pakai kolor, jadi saya rasa bukan orang jauh,” katanya.

Komala juga menjelaskan, pengamanan di sekolahnya sudah cukup ketat. Di sekolah, ada tiga rumah dinas. Dua ditempati pembimbing mulok keagamaan. Satu lainnya ditempati penjaga.

“Di sini juga ada CCTV. Lingkungan sekolah juga di pinggir jalan raya. Samping kanan kiri juga ada kios. Ini pembelajaran bagi kami, lingkungan yang kami anggap aman-aman saja, ternyata tetap harus waspada,” ujarnya.

“Rumah dinas yang ditempati penjaga dekat dari sini. Kami menyimpan barang saya kira aman. Tapi ada juga beberapa barang yang memang sengaja kami bawakan guru agar lebih aman,” tuturnya.

Akibat peristiwa itu, Komala menyebut bahwa sound system yang hilang harganya sekitar Rp 500-700 ribu. Namun, karena yang diambil hanya mesin saja, ditaksir kerugian tak sampai Rp 500 ribu.

“Apalagi kondisinya sedang error, jadi mungkin harganya dibawah Rp 500 ribu,” katanya.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Kerja Pendidikan Kecamatan Jombang, Wahib mengatakan, baru menerima laporan kemalingan itu pada Rabu 13 Maret 2024 pagi.

“Pengamanan di SDN Denanyar I sudah baik. Tapi namanya maling pasti cari celahnya,” ujar Wahib.

Wahib juga mengaku, kejadian pencurian tersebut sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang.

“Sudah kami laporkan ke dinas, diimbau untuk meningkatkan pengamanan. Setiap pertemuan bersama kepala sekolah, selalu mengingatkan untuk meningkatkan pengamanan. Memasang tralis di ruangan yang ditempati benda-benda berharga,” tuturnya.

“Juga kunci double, memasang CCTV dan penjagaan yang lebih ketat. Seperti berkeliling secara berkala. Kalau gurunya mau, boleh dibawa pulang, agar lebih aman,” kata Wahib. (*/im)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *